Selasa, 07 Februari 2012

Merpati Part II

Babuan
Setiap yang mempunyai burung merpati andalan tentunya ingin memelihara dan memainkan burung tersebut semaksimal mungkin dan tentunya ingin memiliki keturunan dari burung tersebut. Dengan ini tentunya si pemilik tidak akan membiarkan burung tersebut mengerami sampai menetaskan telurnya dan meloloh sampai cukup umur untuk bisa makan sendiri. Disinilah peran babu merpati agar merpati jagoan tetap bisa diadu atau dimainkan.
Memilih babuan:
1.    Pilih burung merpati yang terlihat bagian dalam dibibirnya agak melebar karena bekas meloloh piyik.
2.    Burung babuan tidak perlu dari jenis burung merpati bagus/andalan/aduan/tinggian, cukup membeli dipasar burung yang harganya murah.
3.    Pilih yang mempunyai tubuh agak besar (kalau ada)
Proses babuan:
1.    Giringkan Burung jagoan atau andalan bersamaan dengan babuannya, dengan harapan bersamaan saat bertelurnya. kita berusaha agar jika sang jagoan bertelur babuannya pun bertelur juga. Jika waktu bertelur tidak sama, babuan ini masih bisa dilaksanakan sampai batas maksimal 2 hari saja jika terjadi perbedaan waktu saat bertelurnya antara jagoan dan babuannya.
2.    Sang jagoan seperti biasa dimainkan, diterbangkan atau di adu.
3.    Tiba saatnya bertelur, biarkan masing-masing mengerami telurnya selama 3-7 hari (waktu ini biasanya digunakan untuk jagoan agar istirahat).
4.    Tukar telur sang babu dengan telur sang jagoan dan biarkan sampai menetas hingga meloloh anaknya jagoan sampai sang piyik bisa makan sendiri dan disapih sang babu.
5.    Giringkan lagi sang jagoan dan persiapkan babuan ke 2.

Catatan:
Setelah proses penukaran telur, biasanya merpati dalam jarak 3-4 hari lagi akan giring kembali. Persiapkan babuan kedua agar sang jagoan telur berikutnya dapat ditetaskan lagi. Jangan lupa untuk menggiringkan antara babuan kedua bersamaan dengan sang jagoan. Biasanya ideal jika sepasang jagoan mempunyai 3-5 babuan.

"Selamat beternak"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar